Di tengah ramainya kehidupan metropolitan Hong Kong yang terkenal sebagai salah satu kota dengan julukan ‘the city that never sleeps’, Nan Lian Garden atau Chi Lin Nunnery, menjadi salah satu taman di tengah kota yang layak untuk dikunjungi. Tak ada tarif masuk alias gratis. Taman klasik yang terletak di Diamond Hill, Kowloon ini memiliki luas sekitar 3,5 hektar. Di desain seperti taman pada masa Dinasti Tang dengan bangunan berstruktur kayu, bukit-bukit buatan, kolam dan pagoda emas yang indah.
Pembangunan taman ini adalah proyek bersama dari pemerintah Hong Kong dan Chi Lin Nunnery (biara Chi Lin). Dan dibuka untuk umum pada 14 November 2006.
Dengan letak yang strategis, mudah dijangkau dan hanya sepelemparan batu saja dari areal pertokoan atau mall yaitu plaza Hollywood, Nan Lian Garden menjadi taman favorit untuk menyegarkan pikiran. Karena sejak kaki melangkah masuk melalui gerbang utama yang terbuat dari kayu berukir arsitektur cina kuno, seketika itu pula pengunjung akan merasa berada di taman para kaisar dari Dinasti Tang.
Saya yang sering mengajak nenek bermain ke sana, seringkali berharap akan berjumpa dengan kaisar Gao Zhong yang rupawan. Namun, semua hanya impian belaka. Karena yang kita jumpai mondar-mandir adalah para penjaga taman yang sudah berumur, hehehe. Setelah melewati gerbang, kita akan disambut oleh deretan pohon-pohon cemara yang dibonsai. Meski ukuran pohonnya tidak terlalu mungil, namun dengan dahan pohon yang dibentuk sedemikian indah dan simetris, sulit rasanya untuk tidak berdecak kagum.
Tak hanya cemara, ada bougenville dan varietas pohon lain yang dibonsai dengan seni tingkat tinggi. Jika Anda pecinta bonsai, maka disinilah surga berada. Dijamin Anda akan betah berlama-lama mengunjungi taman ini.
Beranjak memasuki taman, terdapat bangunan berarsitektur Cina yang merupakan tempat pameran berisi koleksi bangunan pagoda, istana raja dan rumah pada masa dinasti Tang. Saya sempat memfoto beberapa maket mini beberapa bangunan tersebut.
Agar bisa menikmati keindahan seluruh taman dengan nyaman, saya sarankan untuk berkunjung pada saat musim semi dan gugur. Karena udara sejuk dan semilir angin dipadu kicauan burung serta harum bunga sweet osmanthus, dapat menentramkan jiwa dan menyegarkan kembali pikiran kita.
Dari area pagoda emas tadi, semakin jauh menyusuri jalan berpaving yang di kiri kanannya dipenuhi deretan beraneka jenis pohon yang dibonsai, akan sampailah kita pada kolam utama yang airnya berwarna biru kehijauan dengan habitat ikan koi berbagai warna dan ukuran hampir sama. Di bagian tepi kolam tersebut, kalau menurut penglihatan saya terapung di atas permukaan kolam, terdapat Song Cha Xie tea house yang menyajikan teh berkualitas tinggi, yaitu Wuyi Chan Ya dan Pu’er. Di Song Cha Xie tea house, pengunjung bisa menikmati dim sum, membeli oleh-oleh berupa paket teh juga perlengkapan untuk menyeduh teh yang terbuat dari porselen dan diimpor dari provinsi Jiangxi, Cina.
Dan jika merasa lapar, bisa segera menuju ke restoran yang berada di balik air terjun buatan tersebut. Restoran di taman Nan Lian hanya menyajikan menu vegetarian. Dengan tarif per menu berkisar antara HKD 50 ke atas. Dari area air terjun dan restoran, akan dijumpai toko suvenir dan makanan ringan.
Juga sebuah rumah yang berisi bebatuan berukuran besar (Rockery). Pengunjung diizinkan untuk duduk di atas bebatuan itu dan berfoto.
Dari sini, maka sampailah kita pada area nunnery atau biara yang tenang dan nyaman. Area biara yang di desain sama persis dengan model bangunan di masa dinasti Tang, akan membuat kita merasa sedang berada di masa kekaisaran salah satu dinasti yang pernah membawa Tiongkok mencapai zaman keemasannya.
Saat memasuki kawasan nunnery, di sebelah kanan dan kiri terdapat pilar-pilar berjajar dan di sepanjang lorong bangunan terdapat banyak pahatan batu, yang bertuliskan puisi dan pepatah bijak dari sastrawan juga cendikiawan yang hidup pada masa dinasti Tang.
Pengunjung juga akan termanjakan oleh dua kolam teratai, yang masing-masing berhiaskan beberapa air mancur berkepala naga. Beberapa bunga teratai berwarna pink seolah menyambut siapa saja yang datang.
Melewati kolam teratai, kita akan sampai pada altar persembahyangan. Terdapat patung Buddha besar yang bersepuhkan emas di bagian depan altar. Para pengunjung diperbolehkan untuk masuk dan melihat bagian dalam biara, tetapi dilarang untuk memotret apalagi memvideo. Karena bagian dalam biara adalah tempat pemeluk agama Buddha melakukan sembahyang atau pemujaan.
Untuk transportasi, karena kebetulan rumah lopan berada di dekat lokasi Chi Lin Nunnery, saya seringkali main ke taman Nan Lian sekaligus momong si mbah, hanya dengan berjalan kaki dari arah pasar Choi Hung melewati subway yang menuju langsung ke taman tersebut.
Dapat juga dengan naik MTR jalur Kwun Thong (garis yang warnanya hijau dipeta MTR) dan turun di stasiun Diamond Hill. Ambil exit C2 (plaza Hollywood) di 60 Fung Tak Road, lalu ikuti penunjuk arah yang menuju ke taman Nan Lian. Atau naik bus nomor 11, 74X, 75X, 82X, 82P, 84M, 85C, 85M, 91, 91M, 92, 286M yang menuju stasiun bis umum Diamond Hill (berada di bawah MTR Diamond Hill).
Susana Nisa
Artikel saya ini termuat di rubrik Feature
KORAN SUARA, 7 April 2017
Disclaimer : All photos on this article are my own collection.
0 comments:
Posting Komentar