Menulis adalah lentera di tengah badai kehidupan
Posted by Unknown 20.45.00 in

Euforia Nirvana In Fire (Lang Ya Bang)
Bagian ke-1

Butuh waktu 8 bulan gaees…., bagi saya untuk bisa menulis artikel tentang drama Nirvana In Fire (NIF) a.k.a Lang Ya Bang. Kenapa? Karena saya harus mengumpulkan kepingan hati yang terserak #snif. Pertengahan Juni 2016, saat TVB menayangkan episode terakhir drama NIF, hati saya patah sepatah-patahnya. Karena tokoh utamanya, yaitu Mei Changsu / Xiao Shu / Lin Shu / Su Zhe (ini satu orang yang memiliki beberapa identitas dan diperankan oleh mas Hu Ge) gugur di medan perang.

Malam itu, hati saya kosong melompong. Ada sebuah labirin yang terasa menjauh. Dan saya tahu, labirin itu adalah milik Lin Shu gege (baca:keke, ‘e’ berbunyi seperti suara ‘e’ utk kata keluar). Kristal bening tak henti menetes membasahi sarung bantal milik saya. Terlintas dalam benak saya sebuah pertanyaan, “apa yang akan aku lakukan setelah ini tanpa Lin Shu gege? What should I do without him? #hiks :(



Biasanya, saya tidak pernah merasa terpukul dan begitu terluka dengan akhir yang menyedihkan (sad ending) dari sebuah drama. Baik itu K-drama ataupun C-drama khususnya Wu Xia drama. Hanya dalam hitungan hari, saya sudah bisa move-on. Namun, drama NIF telah begitu mengakar dalam hati, pikiran, jiwa bahkan raga saya. Meski jujur, saya tidak suka dengan drama yang episodenya panjang banget.

Tetapi untuk drama yang satu ini, tidak ada sama sekali rasa tidak suka, bosan de el el. Drama NIF sendiri terdiri dari 54 episode. Dan bagi saya, episode sebanyak itu masih belum cukup. Kenapa? karena saya ingin melihat Lin Shu gege memiliki akhir hidup yang bahagia, menikah dengan putri Nihuang (syukur Alhamdulillah jika menjadi kenyataan, Hu Ge menikah dengan saya ^_^) *kabur aahh...sebelum ditimpuk sandal beramai-ramai oleh fansnya doi,  wkkkk* dan memiliki keluarga sakinah mawadah warahmah serta dikarunia keturunan yang sholeh dan sholehah, aamiin, mohon di aamiinkan secara berjamaah ya, supaya era jomblo saya segera berakhir#plak…banguuunn San!



Dan bukan kebiasaan saya pula untuk menulis review tentang sebuah drama, meski sebagus dan sekeren apapun drama tersebut. But yet, for this drama, Nirvana In Fire, my heart, my brain and my fingers, they just wanted to write down everything about this drama. Saya ingin sekali berbagi tentang rasa yang saya miliki tentang keseluruhan drama Langya Bang ini. Drama NIF seolah membawa saya ke dunia lain yang penuh intrik, namun indah dan elegan. Aiishh…saat seperti ini yang ada dalam benak saya hanya wajah Lin Shu gege (mas Hu Ge), I miss him so much #sigh :(

     Ekspresi Hu Ge saat dia merindukan
               Saya, wkkkkk...kabuur!


*Arista Devi pasti WA unni Aiyu Nara agar Minggu, 9 April ntar, nyediain kursi buat nggebukin saya, hhhh* tsaahhh...maapin ayas Nyu, karena Hu Ge juga Wang Kai (Kai Kai) udah ayas khitbah, oh ya kamu harus datang ya ke pesta pernikahan kami bertiga, wkkkkk!

Pada dasarnya, jika kamu kurang menyukai C-drama bertema kerajaan karena episode yang relatif panjang, kemudian alur cerita yang kurang sreg di hati,  saran saya give it a try first, coba lihat dulu. Meski ada beberapa episode terlalu pelan, banyak percakapan / dialog panjang dan mungkin sebagian pemirsa menganggap hal itu membosankan, tapi cobalah bersabar.

Karena memang itu diperlukan untuk pengenalan dan pembentukan karakter juga alur cerita yang semakin kompleks. Pokoknya lanjutin aja nontonnya dan saya jamin kamu bakalan jatuh hati dengan drama NIF. Karena drama ini sangat mengesankan, indah, megah dan mengagumkan #majas hiperbola keluar ‘-‘. So, jika kamu ga nonton, maka kamu akan menyesal seumur hidup hahaha! promosi.



Saya tidak melebih-lebihkan. Karena drama ini diangkat dari novel yang berjudul Lang Ya Bang karya Hai Yan. Ia juga yang menulis skenario untuk dramanya. Dengan alur cerita/plot yang brilian, karakter/penokohan yang kuat, dan yang paling utama adalah temanya, yaitu kesetiaan (loyalty), kebenaran (righteousness), persahabatan (friendship) tekad (determination), persaudaraan (brotherhood) dan keadilan (justice), cinematografinya yang amboi dan yahud juga bertabur bintang papan atas dari negeri Tirai Bambu, menjadikan drama ini a must-see atau wajib di tonton #maksa, biar saya punya banyak teman yang patah hati, wkwkwwk! Just kidding.
Seriously, this drama deserve your time to watch it because it’s a masterpiece that is spectacular and epic.



Dari tadi nyuruh nonton melulu sih San, kasih sinopsisnya dunk! Okey deh, berikut saya tulis sedikit tentang sinopsis drama Nirvana In Fire, simak ya!

Pada abad ke-4, terjadi perang antara dinasti Wei Utara dan dinasti Liang selatan. Kaisar dinasti Liang Selatan memerintahkan jenderal Lin Xie dan pasukannya untuk pergi berperang. Ketika itu, jenderal Lin Xie mengajak putra tunggalnya, Lin Shu (Xiao Shu) yang berumur 19 tahun ke medan perang. Namun, tanpa diduga, setelah jenderal Lin Xie dan putranya, Lin Shu beserta seluruh pasukan Chiyan (Chiyan Army) yang berjumlah 70.000 ribu personel memenangkan pertempuran dan kembali ke kerajaan Liang Selatan, di tengah perjalanan tepatnya di pegunungan Meiling, mereka diserang dan disergap oleh pasukan kerajaan Liang di bawah komando Xie Yu, yang diperintahkan oleh Xia Jiang untuk membunuh dan membantai seluruh personel pasukan Chiyan. 



Xia Jiang dan Xie Yu berkonspirasi menuduh jenderal Lin Xie bekerjasama dengan putra mahkota, pangeran Jingyu (Prince Qi) akan melakukan pemberontakan kepada kaisar Liang. Kaisar yang selalu memiliki sifat curiga dan merasa terancam dengan pengaruh putranya yang memiliki banyak pendukung baik di pemerintahan dan militer, tanpa melakukan penyelidikan terlebih dahulu segera memerintahkan untuk menghukum mati putra mahkota dan semua anggota keluarganya (berkat pertolongan adik kaisar, pangeran Ji, putra pangeran Jingyu yaitu Tingsheng yang pada saat itu masih didalam kandungan sang ibu bisa dilahirkan dengan selamat. Tingsheng pada akhirnya diadopsi oleh pangeran Jingyan, adik dari pangeran Jingyu).  Bahkan Chen Fei (Consort Chen) Ibu dari prince Qi, juga ibunda Lin Shu, grand princess Jinyang (adik kandung sang kaisar) bunuh diri karena tuduhan itu. Dan seluruh keluarga jenderal Lin Xie serta siapapun yang membela mereka, semua dihukum pancung. 


Begitu juga jenderal Lin Xie beserta putranya, Lin Shu dan pasukan Chiyan, mereka dituduh berkhianat dan dimusnahkan. Lin Shu selamat dari pembantaian di Meiling berkat bantuan Lin Chen (putra sahabat ayahnya) yang merupakan tetua dari Langya Hall. Ia harus menjalani proses pengobatan yang sangat menyakitkan karena terkena racun yang berbahaya dan langka, yaitu racun Bitter of Flame. Karena pengobatan itu, Lin Shu harus kehilangan kemampuan bela diri, kungfu yang dimilikinya. Juga sosok wajah dan seluruh tubuhnya berubah total. Sehingga tak ada seorangpun yang mengenalinya. 





Dengan bantuan Lin Chen pula, Lin Shu yang telah berubah nama menjadi Mei Changsu mendirikan persatuan Jiangzhou (Jiangzhou alliance) dan menjadi ketuanya. Meski ia tak lagi memiliki kemampuan bela diri, namun ia sangat disegani dan dihormati karena kemampuannya dalam mengatur strategi. Bahkan ia tercatat sebagai orang nomor satu dalam daftar orang-orang hebat di Langya List. 



Setelah 12 tahun dengan sangat cermat mempersiapkan rencananya, Lin Shu yang kini dikenal dengan nama Mei Changsu dan menggunakan nama samaran Su Zhe pergi ke ibukota Liang, Jinling dengan satu misi yaitu mengungkapkan kebenaran. Membuktikan pada semua orang termasuk kaisar sendiri, bahwa jenderal Lin Xie beserta pasukan Chiyan dan pangeran Jingyu (prince Qi) tidak bersalah. 

Dalam proses menuntut keadilan dan membuktikan kebenaran itulah, Mei Changsu diam-diam membantu teman masa kecilnya, Xiao Jingyan (pangeran Jingyan) yang tidak begitu disukai kaisar, karena pangeran Jingyan berpihak pada almarhum kakaknya, pangeran Jingyu dan tidak percaya jika sang kakak dengan dukungan jenderal Lin Xie akan melakukan pemberontakan. Sehingga kaisar selalu mengirimnya bertugas ke luar ibukota dan daerah perbatasan juga ke medan pertempuran. Mei Changsu berkeyakinan jika pangeran Jingyan yang memiliki sifat jujur, ksatria dan selalu membela yang lemah adalah kandidat yang tepat untuk menjadi kaisar selanjutnya. Dari belakang layar, ia menjadi seorang strategis. Dengan berbagai taktik dan tipu muslihat, Mei Changsu menjatuhkan satu persatu musuh-musuhnya. Dan dengan bantuan para sahabat setianya ia mampu membuktikan jika jenderal Lin Xie dan pasukan Chiyan juga pangeran Qi (Jingyu) tidak bersalah. Serta membuka jalan bagi pangeran Jingyan untuk menduduki tahta sebagai kaisar kerajaan Liang.












Untuk sementara itu dulu. Jangan lupa keep on follow my note tentang euforia Nirvana In Fire di bagian ke-2. See you…:-)

Oh ya, untuk yg ingin nonton bisa di link ini https://www.viki.com/tv/22943c-nirvana-in-fire?q=Nir

Hong Kong, 6 April 2017
Susana Nisa love Hu Ge ^_^

*disclaimer : I do not own those photos above, credits goes to the rightful owner.

*photos source : internet





















3 komentar:

  1. drama kesayangan numero uno mba, smpe skrang blum juga bisa move on :(

    BalasHapus
  2. Mau coba nonton deh , supaya bisa move on dr untamed

    BalasHapus
  3. Saya udah nonton,bagus,tegang,tapi tolong kasih tau donk,ada terusannya ga? karna saya penasaran,banyak yang belum terungkap disini,please.......

    BalasHapus

Popular Posts

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Translate

Cari Blog ini

Search